penyebab penyakit hemofilia, gejalanya, pencegahannya, ciri-ciri dan pengobatannya – Hemofilia adalah penyakit pembekuan darah. Penyakit ini menyebabkan darah sulit membeku. Penyakit hemofilia ini termasuk penyakit berbahaya, karena dapat mengakibatkan kematian. Orang yang menderita penyakit ini apabila terluka maka lukanya akan sulit untuk membeku dan menyebabkan kehilangan banyak cairan yang mengakibatkan kematian. Disini akan dibahas mengenai apa saja penyebab penyakit hemofilia, gejalanya, pencegahannya, ciri-ciri dan pengobatannya.
Penyebab penyakit hemofilia ,gejalanya, pencegahannya, ciri-ciri dan pengobatannya harus kita ketahui. Penyebab hemofilia yaitu kekurangan faktor pembeku darah. Jenis hemofilia tergantung pada faktor kekurangan pembekuan. Jenis Hemofilia yaitu Hemofilia A, hemofilia B, dan Hemofilia C.
1). Hemofilia A yaitu disebabkan oleh kurangnya faktor VIII di dalam darah yang merupakan salah satu komponen pembeku darah. Hemofilia jenis ini merupakan tipe umum
2). Hemofilia B yaitu disebabkan oleh kurangnya faktor IX di dalam darah yang juga merupakan faktor pembeku darah
3). Hemofilia C yaitu disebabkan oleh kekurangan faktor XI yang juga ikut berperan dalam proses pembekuan darah.
Penyakit hemofilia juga dapat diturunkan kepada anaknya. Maka apabila ayah atau ibunya menderita hemofilia besar kemungkinan anaknya juga menderita hemofilia. Anak laki-laki memiliki kromosom X dan Y ,sementara anak perempuan memiliki kromosom X dan X, Hemofilia tipe A da B itu terdapat di dalam kromosom X, jadi tipe ini dapat diturunkan oleh ibu kepada anak laki-lakinya. Sedangkan tipe hemofilia C dapat diturunkan oleh ayah dan ibu kepada anak perempuan maupun anak laki-lakinya.
Penyebab hemofilia, gejalanya, pencegahannya, ciri – ciri dan pengobatannya. Gejala penyakit hemofilia biasanya muntah-muntah, sakit kepala yang lama, merasa sangat lelah, rasa nyeri di leher, penglihatannya rabun atau bermasalah, mengalami pendarahan yang lama setelah mengalami luka walaupun luka kecil, kaki, bahu, lutut, pinggul dan otot terasa nyeri secara tiba-tiba, membengkak dan terasa hangat.
Penderita hemofilia parah dan berbahaya akan mengalami gejala seperti mimisan tanpa penyebab yang jelas, bercak darah di urine, mengalami pendarahan yang lama setelah operasi ataupun terluka, memar yang besar dan dalam tanpa sebab yang jelas, sendi terasa bengkak dan nyeri, serta sendi akan terasa kaku.
Penyebab hemofilia, gejalanya, pencegahannya, ciri-ciri dan pengobatannya. Penyakit hemofilia sebenarnya tidak bisa di cegah tetapi ada cara untuk menghindari komplikasi penyakit ini, seperti memelihara kesehatan gigi dan mulut, agar dapat mengurangi risiko gigi dicabut karena proses pencabutan gigi kalu tidak dilakukan secara hati-hati dapat mengakibatkan pendarahan, berolahraga secara teratur, menghindari obat-obatan yang dapat mengencerkan darah, bagi anak kecil jangan sampai terjatuh dan terluka, serta berhati-hatilah kalau sedang beraktivitas.
Penyebab hemofilia, gejalanya, pencegahannya, ciri-ciri dan pengobatannya. Ciri-ciri penyakit hemofilia yaitu: terjadi pendarahan pada lutut, siku tangan, dan pergelangan kaki yang terasa bengkak dan nyeri serta tidak dapat di gerakkan, dan timbul pendarahan di bawah otot dan kulit. Penderita kalau mengalami luka pada kulit maka darahnya akan terus mengalir dan dapat mengakibatkan kulitnya menjadi robek,
Penyebab hemofilia, gejalanya, pencegahannya, cirri-ciri dan pengobatannya. Pengobatan hemofilia yaitu dengan melakukan transfusi atau suntikan komponen pembeku darah seperti konsentrat faktor VIII untuk hemofilia A. Untuk hemofilia B dapat melakukan suntikan konsentrat faktor IX atau transfusi komponen darah berupa Fresh Frozen Plasma ( FFP). Terapi ini harus dilakukan secara rutin dan terus menerus dengan biaya yang sangat mahal. Karena kendala biaya yang tidak murah, mengakibatkan penderita hemofilia tidak mampu berobat dengan biayanya sendiri. Sebenarnya terapi ini tidak menyembuhkan penyakit hemofilia ini tetapi hanya menambah kadar pembeku didalam darah, apabila efektifitasnya sudah berkurang maka akan kembali kekadar semula yang dimiliki tubuh.