Saat mempelajari pelajaran bahasa Indonesia di sekolah, kalian akan mendapati satu materi yang membahas mengenai resensi. Sebenarnya apa resensi itu?Sebelum membahas lebih lanjut mengenai resensi dan pengertian resensi menurut para ahli, ada baiknya kita memahami terlebih dahulu sejarah istilah tersebut. Kata resensi berasal dari bahasa Belanda recensie, meskipun awalnya kata ini berasal dari bahasa Latin yakni recensere, yang memiliki arti melihat kembali, menimbang, atau memberi penilaian. Sedangkan menurut bahasa Inggris disebut dengan review. Ketiga hal tersebut memiliki makna yang sama, yakni mengulas buku atau karya. Tindakan meresensi dapat berarti memberikan penilaian, mengungkap kembali isi buku, membahas, atau mengkritik buku.
Berikut ini adalah beberapa pengertian resensi menurut para ahli.
- WJS. Poerwadarminta mengemukakan bahwa resensi adalah pertimbangan atau perbincangan tentang sebuah buku yang menilai kelebihan atau kekurangan buku tersebut, menarik-tidaknya tema da nisi buku, kritikan, dan memberi dorongan kepada khalayak tentang perlu tidaknya buku tersebut dibaca dan dimiliki atau dibeli.
- Panuti Sudjiman berpendapat bahwa resensi adalah hasil pembahasan dan penilaian pendek tentang suatu karya tulis.
- Saryono menyebutkan bahwa resensi adalah tulisan berupa esai dan bukan ulasan yang besar mengenai sebuah buku.
- KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia) mengemukakan bahwa resensi memiliki arti pertimbangan atau pembicaraan tentang buku; ulasan buku. Tindakan resensi memiliki arti memberikan penilaian, mengungkap kembali isi buku, membahas atau mengkritik buku.
Berdasar beberapa pengertian di atas, resensi ialah ulasan atau penilaian atau pembicaraan mengenai suatu karya sastra (cerpen, novel, drama/film, atau puisi).
Penulis resensi atau biasa disebut dengan resensator memiliki tujuan untuk menunjukkan kelebihan-kelebihan karya cipta, nilai-nilai yang terungkap, urgensi karya cipta tersebut dalam kehidupan. Penulis resensi juga bermaksud menunjukkan kekurangan atau kelemahan karya cipta. Tujuan utama ditulisnya sebuah resensi adalah penyampaian informasi yang lengkap, akurat, dan objektif perihal karya cipta, maka resensator harus memiliki tiga kemampuan penting. Ketiga hal tersebut adalah kemampuan analisis, kemampuan objektif, dan kemampuan estetis. Kemampuan analisis berkaitan dengan kemampuan menganalisis unsur-unsur pembentuk karya, yakni intrinsic da ekstrinsik. Kemampuan objektif berkaitan dengan kemampuan menempatkan karya cipta sebagai karya yang baik atau buruk, layak atau tidak, benar atau salah. Kemampuan estetis berkaitan dengan kemampuan menangkap nilai-nilai yang tertuang dalam karya cipta, yakni kemanusiaan, keindahan, moral, maupun religius.
Untuk melengkapi pengertian resensi menurut para ahli di atas, tak ada salahnya jika kita juga mengetahui unsur-unsur apa saja yang membentuk sebuah resensi. Unsur-unsur tersebut tak bisa dilepaskan dari keberadaan resensi, sama halnya dengan peran definisi dalam pemahamannya. Unsur-unsur resensi tersebut bisa diuraikan sebagai berikut.
- Judul resensi, harus memiliki keselarasan dengan isi resensi yang dibahas, selain itu harus menarik.
- Identitas buku, meliputi judul buku, pengarang, penerbit, tahun terbit, dimensi buku, harga buku, dan jenis kertas.
- Isi resensi, bagian ini merupakan bagian paling penting dalam sebuah resensi. Di dalam isi inilah terkandung kelebihan dan kekurangan ulasan karya yang ditulis oleh resensator.
- Penutup, biasanya berisi alasan mengapa resensator mengulas buku atau karya tersebut daripada karya yang lainnya.
Silahkan Baca juga artikel menarik berikut ini : pengertian asuransi , pengertian jurnal , pengertian ijtihad , pengertian isp , pengertian pemasaran , pengertian masyarakat madani , pengertian resensi , pengertian microsoft excel , pengertian pemilu , pengertian manusia , pengertian paradigma , pengertian http , pengertian variabel , pengertian wifi , pengertian demokrasi pancasila , pengertian protein , pengertian dasar negara
