Bagi Anda yang sedang atau telah mendalami ilmu mengenai kesufian pasti familiar dengan istilah zuhud. Bahkan termasuk pula dengan pengertian zuhud menurut para ahli sudah bukan hal yang asing lagi bagi mereka yang memang telah mempelajarinya. Hakikat, konsep, dan pengertian mengenai zuhud sangat erat kaitannya dengan ilmu sufi dan ke-Islaman. Kenyataannya, ajaran kesufian memiliki peranan yang besar dalam pembentukan sastra dalam Islam dan beberapa penulis golongan sufi jufa telah menghasilkan banyak karya dalam bentuk puisi. Mengenai keberadaan zuhud selalu dikaitkan dengan tasawuf. Namun, banyak ahli sejarah tasawuf mengatakan bahwa zuhud merupakan fase yang mendahului tasawuf.
Secara etimologis, zuhud dimaknai sebagai tidak lagi tertarik terhadap sesuatu dan meninggalkannya. Di sisi lain, zuhud juga diartikan sebagai bersedia melakukan ibadah dengan berupaya semaksimal mungkin menjauhi segala macam urusan duniawi dan hanya mengharapkan ridha Allah SWT. Kedua pengertian di atas bisa dilengkapi pula dengan pengertian berikut, zuhud adalah meninggalkan sesuatu yang bersifat material atau kemewahan duniawi dengan mengharapkan sesuatu yang berwujud lebih baik dan bersifat spiritual atau kebahagian akhirat. Pengertian-pengertian tersebut telah memaparkan dengan jelas bahwa zuhud merupakan tindakan yang dipilih oleh seseorang dan tindakan tersebut tidaklah mudah untuk dilakukan.
Pengertian zuhud menurut para ahli diungkapkan oleh para ahli sufi. Berikut ini adalah paparan pengertian zuhud yang dikemukakan oleh para pakar tersebut.
- Menurut Prof. Dr. Amin Syukur, zuhud adalah hal yang tidak boleh dilepaskan dari dua perkara, (1) zuhud merupakan bagian dari tasawuf, (2) zuhud sebagai akhlak Islam dan gerakan protes.
- Menurut al-Hakim Hasan, zuhud adalah berpaling dari dunia dan menghardapkan diri untuk beribadah, melatih, mendidik jiwa, dan memerangi kesenangannyadengan cara bersemedi, mengembara, berpuasa, mengurangi makan, dan memperbanyak dzikir.
- Menurut Harun Nasution, zuhud adalah salah satu hal terpenting bagi seseorang untuk menjadi calon sufi, yakni meninggalkan dunia dan semua hal yang bersifat materi.
- Menurut Abu Wafa al-Taftazani, zuhud adalah bukan kependetaan atau terputusnya kehidupan duniawi, tetapi lebih berupa hikmah pemahaman yang membuat seseorang mempunyai pandangan khusus terhadap kehidupan duniawi tersebut.
- Menurut A. Mukti Ali, zuhud adalah menghindar dari kehendak terhadap hal-hal yang bersifat duniawi.
Menurut Abu Nasr As Sarraj At tusi, zuhud dibagi dalam tiga tingkatan, yakni tingkat Mubtadi’, tingkat Mutahaqqiq, dan tingkat Alim Muyaqqin. Tingkat Mubtadi’ adalah tingkat pemula tempat orang yang tidak memiliki sesuatu dan hatinya tidak ingin memilikinya. Tingkat Mutahaqqiq adalah orang yang tidak mau mengambil untung pribadi dari harta karena tahu dunia tidak akan mendatangkan keuntungan baginya. Tingkat Alim Muyaqqin adalah orang yang tidak memandang dunia memiliki nilai karena dunia hanya bisa melalaikan orang dari kewajiban mengingat Allah.
Demikian ulasan mengenai pengertian zuhud menurut para ahli. Hal yang perlu diingat bahwa zuhud dan tasawuf itu tidaklah sama. Zuhud juga bukan merupakan tindakan bertapa, melainkan lebih ke menghindarkan diri dari segala kenikmatan duniawi. Orang yang melakukan zuhud masih tetap bisa beraktivitas normal, tetapi tidak menikmati dan mengambil segala keuntungan yang bersifat duniawi dan kemewahan.
Silahkan Baca juga artikel menarik berikut ini : pengertian syair , pengertian dokumen , pengertian danau , pengertian kemiskinan , pengertian jual beli , pengertian resume , pengertian repeater , pengertian zuhud , pengertian hardisk , pengertian nkri , pengertian vitamin